Pages

Minggu, 06 Juni 2010

Penerapan KBS untuk KM di Litbang

Setelah era efisiensi pada tahun 1950 an dan 1960 an, era kualitas pada tahun 1970 an dan 1980 an, serta fleksibilitas dalam tahun 1980 an dan 1990 an, maka kini hidup dalam era inovasi (Janszen,2000). Era inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh banyak sekali perubahan yang berjalan cepat dan sulit diramalkan, perubahan-perubahan tersebut terutama disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di sektor pemerintah, tuntutan terhadap pelayanan public dan transparansi menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari (Schiro,2000), oleh sebab itu organisasi harus terus menerus mencari cara untuk menciptakan dan mewujudkan nilai (value) menlalui inovasi , (Janszen 2000, Yoffie, 1997).

Istilah inovasi telah didefinisikan oleh Josepth Schumpeter yaitu : komersialisasi semua kombinasi yang didasari oleh pemanfaatan (1) bahan dan komponen baru, (2) proses baru, (3) pasar baru, dan (4) bentuk organisasi baru.Dengan kata lain, menurut deinisi ini, inovasi merupakan komposit dari kedua bidang yaitu bidang teknis dan bidang bisnis. Bila hanya melibatkan teknologi, maka Schumpeter menamakannya invensi (invention), bidang bidang bisnis dilibatkan, maka muncul inovasi (innovation).

Dalam buku yang ditulis oelh Von Krogh, Ichiyo, serta Nonaka 2000, disampaikan ringkasan gagasan yang mendasari pengertian mengenai pengetahuan yaitu:

  1. knowledge merupakan justified true believe.Seorang individu membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan observasinya mengenai dunia. Jadi bila seseorang menciptakan knowledge, ia menciptakan pemahaman atas sesuatu situasi baru dengan berpegang pada kepercayaan yang telah dibenarkan.
  2. knowledge merupakan kompilasi fakta-fakta, namun suatu proses yang unik pada manusia yang sulit disederhanakan atau ditiru. Penciptaan knowledge melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief systems) dimana perasaan atau sistem kepercyaan itu bias disadari.
  3. knowledge merupakan suatu yang eksplisit sekaligus terbatinkan (tacit). Beberapa knowledge dapat dituliskan di kertas, diformulasikan dalam bentuk kalimat-kalimat,atau diekspresikan dalam bentuk gambar. Namun ada pula knowledge yang terkait eart dengan perasaan, keterampilan dan bentuk bahasa utuh, persepsi pribadi, pengalaman fisik, petunjuk praktis dan instuisi. Knowledge terbatinkan seperti itu sulit sekali digambarkan kepada orang lain.
  4. penciptaan knowledge secara efektif bergantung pada konteks yang memungkinkan terjadinya penciptaan tersebut. Knowledge bersifat dinamis,relasional dan berdasarkan tindakan manusia.
  5. penciptaan knowledge melibatkan lima langkah utama : 1. berbagi knowledge yang terbatinkan,2.menciptakan konsep, 3.membenarkan konsep, 4. membangun prototype dan 5. melakukan penyebaran knowledge di berbagai fungsi dan tingkat di organisasi.
sumber: http://www.penuliskomputer.com/penerapan-kbs-untuk-km-di-litbang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar